Hanya Pergantian Kalender

Selamat datang 2012 (Sumber: Gada Jermy)

"Yang membedakan hari ini dan kemarin adalah KALENDER"

Sekerdil itukah saya memaknai pergantian tahun dari tahun 2011 ke 2012? Ya jika kita sendiri tidak membuat perubahan bagi diri sendiri, cuma kalender saja yang berganti toh. Lagi-lagi suara itu bergaung di telinga saya. Mengejek.

Tadi malam suara terompet, buncahan kembang api digelapnya langit, serta suasana keramaian kota Bandung sempat saya nikmati bersama keluarga tercinta. Meski tidak sepenuhnya menjadi bagian dari berbondong-bondong orang yang berjejal di depan Gedung Sate, tapi dengan berkeliling kota Bandung sudah saya rasakan riuhnya saat itu. Sangat ramai, anak-anak Nabi Adam yang sedang menikmati pergantian tahun Masehi. Berbeda jika Tahun Baru Hijriah :)

Saya beserta keluarga hanya memutari kota Bandung. Menangkap suasana. Ada keramaian, ada sepi juga, ada aktivitas seperti malam biasa pada umumnya, ada kumpulan sepasang muda mudi yang saling sumringan di sudut kota ditemani temaramnya malam, ada pedagang-pedagang asongan yang berlalu lalang, masih ada pengemis, pengamen, bapak Polisi yang sedang bertugas (meski hanya duduk-duduk atau berdiri dipinggir jalan), ada orang-orang yang berlalu lalang di rumah sakit (tanpa kemeriahan), ada berbagai macam suasana yang saya lihat pada saat itu.

Kemudian saya jadi berpikir. Apa yang menjadikan ini BARU itu bukan kedatangan perhitungan TAHUN BARU-nya, tapi bagaimana kita menyikapi ini BARU. Bisa saja menurut orang, setiap hari adalah hari baru, hari penuh harapan baru, bukan hanya pada saat awal tahun saja kita berharap. Kenapa harus diawal tahun Masehi saja kita memunculkan harapan-harapan itu? Toh semua orang harus mempunyai harapan disetiap hidupnya, dan hidup bukan hanya pada saat tahun baru. Itu pemikiran saya, no offense.

Bapak pernah berkata: "Apa bedanya akhir tahun dan awal tahun? Yang membedakannya hanya kita yang menyebutnya". Anak dan bapak ternyata sama saja ya. Hehehe.. Bukan berarti kami tidak mensyukuri pergantian tahun ini. Malah setiap detik kita hidup, bisa bernafas, melihat, berjalan pun adalah suatu hal terindah yang diberikan Allah SWT. Ketika kita membuka mata pada saat bangun tidur pun itu adalah nikmat tersendiri. Pada saat bangun tidur, merasa ada hari baru, harapan baru, rencana-rencana strategis baru.

Tulisan ini terinspirasi dari "semangatnya" orang-orang dalam menyambut tahun baru. Melepas tahun lalu bukan berarti kita menghapusnya, tutup saja, buka masa lalu ketika kita rindu akan pelajaran-pelajaran hidup berharganya. Menyongsong tahun baru bukan berarti harus hura-hura ataupun membuat huru hara. Menikmati tahun baru pun bukan hanya untuk "mendekap kekasih mu -yang belum halal- dengan bebas (lagi-lagi terinspirasi dari perjalanan tadi malam)". Jangan terlena oleh "keramaian" duniawi (sambil memperingati diri sendiri, masih belajar untuk seperti itu juga sih, hehehe..)

Selamat membuat perubahan kearah baru yang baik dan benar, kawan. Jadi jangan sampai yang berubah itu cuma kalender saja, tapi diri kita :)