Cahaya Rindu (Sumber: Tumblr) |
serpihan rasa yang terserak
ku pungut tanpa jejak
biarkan menyatu hingga lebur sendu
meski lara hanya pecahan asa
selimut masa perlahan terpaksa menutup tak ingin berulang
secuil luka yang menganga, mulai kering lalu mengerak
ada bangkit tanpa batas
bagai memandang langit menggantung di bumi
perlahan merangkak dalam sejuta simpul senyum
Rabbi..
melupa duka yang tak pantas
membasuh luka yang berkarat
Rabbi..
Engkau sentuh palung jiwa terdalam ku
menerabas ego, hempaskan angkuh tak patuh
hingga malam bukan hanya gelap
namun sinar Mu yang meneranginya
bukan duka cinta yang Kau beri
tarik aku dari hamparan cinta berkarat dosa
Rabbi..
ada asa yang merengkuh masa
duka punah rasa
ingin ku bertemu di labirin rindu-Mu
Rindu-Mu, Rabbi..
biar ku tahu, megahnya langit bukan tercipta tanpa sebongkah cinta kasih Mu untuk ku, untuk mereka, untuk mahluk Mu di sini
(irdevzan, 120212)
Lagi-lagi saya kembali membuat puisi, hasil perenungan berkasmaran dengan langit sore kemarin dan berpadu dalam malam, sendiri. Semoga pujangga liar ini tidak mendapatkan sumpah serapah dari para pecinta puisi di seluruh dunia. Maafkan bila alur, gaya, rithme, rima, maupun diksi yang sangat tidak pada tempatnya. Hanya sebuah puisi dari dentuman rasa yang membuncah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu arti labirin itu adalah tempat yang penuh dengan jalan dan lorong yang berliku-liku dan simpang siur. Jadi Labirin Rindu itu seperti sebuah gambaran ruang rindu yang harus kita tempuh saat ingin bertemu dengan Sang Maha Kuasa, Allah SWT, lewat doa kah? Lewat dzikir kah? Lewat melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an kah? Lewat berbagai macam ibadah secara syariat, atau lewat habluminannas (hubungan manusia dengan manusia) dengan berbagai kebaikan dan amalan shalih lainnya.
Ketika saya terjatuh dari hempasan cinta dunia yang membuat terluka. Di sini lah saya mendapatkan titik balik, bahwa cinta itu mengindahkan hati, menguatkan dan menenangkan pemiliknya, jika tidak, berarti itu bukan cinta karena Illahi. Maka, kembalikan cinta itu pada pemilik sejatinya, Allah SWT. Ikhlaskan. Penggalan puisi di atas pun rutenya seperti pemaparan rasa luka yang ingin segera sembuh, kembalikan pada Allah SWT. Turn to Allah SWT. Insya Allah semua akan baik-baik saja, tidak mudah memang, tapi pasti bisa :)
Alhamdulillah...
BalasHapussaya seperti menemukan wujud asli seorang Irma Devi Santika, lewat karya-karyanya.
tetap semangat tebarkan kebaikan...
hehehe.. ALhamdulillah.. jadi malu.. karena ada yang kangen sama puisi ngelantur saya jadi bikin puisi lagi deh. makasi mas, sudah menikmati puisi saya. makasi jg sdh percaya saya bs bikin puisi. menebar kebaikan lewat kata :)
BalasHapusWah mantap mbak. Memang jalan untuk ketemu Allah itu sngat berliku, selalu ada cobaan,, :)
BalasHapusyup, betul. jalannya sebenarnya lurus dan ga sulit, tapi kerikilnya itu loh menusuk2, diperlukan komitmen dan kekhusyukan :)
BalasHapussemangaaaat..
SUBHANALLAH,,,
BalasHapusMASYA ALLOH, merinding bacanya....
SUBHANALLAH,,,
BalasHapusMASYA ALLOH, merinding bacanya....
wah iya kah? :)
BalasHapusmakasi ya.. hanya ungkapan otak ketika sedang "liar". hehe..
hatiku bergetar
BalasHapustapi airmataku tak sanggup jatuh
ahh irmaa..... T^T
semoga ALLAH swt menguatkan iman islam dan ihsan kita...
BalasHapusSelalu nyentuh dalam kalao sudah komunikasi sama Allah ya. :D
BalasHapusNice
@Kak Andin: semoga dg bergetarnya hati ini, saat itulah Allah sedang menyapa kita kak. jgn ada air mata :)
BalasHapus@Mpok Naya: allahumma aamiin.. insya Allah mpok Nay. semangat :)
@Mas Rian: iya betul banget, ada sesuatu yang indah menyelusup :)
seneng dah ngeliat org2 yg suka puisi. bukan hanya puisi, sastra tepannya. apa yah? di mata saya sepertinya beda deh org2 yg punya kesibukan/ kerjaan tp juga suka sastra. semacam rasa lebih menghargai mungkin yah? #hah, bingung sendiri. inti na mah dokter yg cuma bisa periksa pasien sma dokter yg bisa periksa pasien dan suka sastra beda lah. sepertnya perasaan mereka lebih gimana gitu...
BalasHapushah! susah bener ngomongnya. sori komen dak jelas di maree.. hehehhe
hehehehe.. kenapa kak achi sayang?
BalasHapussangat bersemangat sekali :D
klo saya suka puisi karena ga banyak mempermainkan kata penghubunga maupun bentuk kalimat yang beralur cerita. puisi itu ungkapan imaji kata, puisi itu bukan kata gombalan maupun galau. tapi kata yang keluar begitu saja, tanpa arah, tapi bermakna. semoga.
#ngomong apa ya ini irma? hahaha..
masyaAllah
BalasHapusturn to Allah, dan semua akan baik-baik saja
:) keren
hehehe.. kata Maher Zain juga, insya Allah you'll find a way :)
BalasHapusmakasi ya mbak..
sangat mewakili perasaanku skrg
BalasHapus#speechless ToT
Janganlah sampai kita mencintai seseorang melebihi cinta kita kepada Allah,.. bkn bgitu mbak ya?? ^_^
BalasHapussya suka dengan puisinya mbak, kata2nya baguss,.. :D
@Kak Yuni Cahya: semoga perasaannya sudah sedikit membaik saat membaca ini, semangaaaat ya ;)
BalasHapus@Kang Rio: hehe.. betul sekali. seperti itulah intinya, dan saling mencintai karena Allah SWT. makasi ya :)
puisi yang bagus mbak...
BalasHapussemua kita kembalikan kepada ALLAH SWT.
btw salam kenal y mbak :)
setuju mbak irma,
BalasHapusmencintai karena Allah
karena Dia-lah sang pemilik cinta
@Mas Widhi: hehehe.. terima kasih, yup betul. kembalikan segala sesuatu pada pemilik aslinya :)
BalasHapussalam kenal juga.
@Mbak Atma: betul mbak, semoga bisa tetap istiqomah menjalani semua :)
Hasil renungan yang indah, Irma. Teruslah merenung hehe
BalasHapushehe.. makasi Wury. langit banyak memberi ku inspirasi. tapi ga akan terus-terusan merenung, harus bertindah :)
BalasHapusaq suka penggalan kalimat yg ini:
BalasHapusTurn to Allah SWT. Insya Allah semua akan baik-baik saja, tidak mudah memang, tapi pasti bisa :)
hehe.. kata2 rangkuman dari hasil teman-teman yang memberikan support.
BalasHapusturn to Allah SWT :)
Hanya 3 kata memang, tapi buat saya sangat berarti, Turn To Allah..
BalasHapusyup, betul sekali. cukup 3 kata, tapi efeknya berjuta makna :)
BalasHapuscinta dunia membuat kita memang sering membuat kita kecewa & sakit hati...
BalasHapusMasyaAllah, keren loh kak karyanya. :D
BalasHapuskalo kita egak pernah patah hati berarti kita egak pernah belajar untuk ikhlas.. iyya egak mb hehe..
BalasHapussuka mb ma puisimu, nice :)
hmph berkaca-kaca
BalasHapus@Leadeship: betul sekali, sudah pernah terasa kecewa dan sakit hatinya, jgn sampai terjadi lagi deh :)
BalasHapus@Nadia: makasi ya cantik :)
@Siti: iya betul, dengan ini belajar ikhlas dan semua karena ridho Allah SWT. makasi ya cantik :)
@Uzay: wah apanya yg berkaca2? ehhe..
nice topic n nice blog..
BalasHapusif u have time visit n follow my blog
herry-tan.blogspot.com.. thanks
baguus :)
BalasHapus@Herry Tan: thank you :)
BalasHapus@Fraterry: terima kasih :)