Momen Berkilau

Ayah dan Anak (ilustrasi kurang lebih seperti ini)
Sumber: Blog UMY
Bismillahirrahmanirrahiim..

Tepat satu bulan yang lalu saat saya pulang dari Rumah Sakit untuk memeriksakan diri ke poliklinik mata. Saya menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke sebuah mini market dekat rumah. Saat saya membuka pintu, tepat di depan kasir ada seorang anak kecil yang menarik penglihatan saya untuk mencuri pandang agak lama. Entah kenapa penampilan anak laki-laki itu menyita langkah saya untuk segera bergegas masuk ke dalam mini market. Umurnya mungkin sekitar 5 tahun, agak kumal, kepalanya plontos, memakai kaos dan memakai rok warna hijau. Iya, anak itu memakai rok, meski dia laki-laki. Itulah sebabnya saya agak mencuri pandang terhadapnya.

Anak kecil itu membawa sebuah es krim di tangannya, dan ternyata dia tidak sendiri. Dia bersama ayahnya. Anak kecil tersebut kemudian digendong oleh sang ayah, sepertinya dia sangat bahagia dengan es krim yang sudah berada dalam genggaman tangannya. Oh iya, penampilan ayahnya pun tak luput dari curi-curi pandang ekor mata saya. Badannya agak kumal juga, bertelanjang dada alias tanpa memakai baju dan hanya memakai celana pendek. Wajah keduanya terlihat bahagia, senyum sederhana tapi itulah bahagia, karena bahagia itu sederhana saja.

Bukan kenapa-kenapa atau "kepo" tapi ada beberapa hal yang membuat saya menjadi termenung lama di balik rak makanan ringan di sana. Setelah dirasa cukup menjadi pencuri pandang akhirnya saya masuk ke lorong makanan ringan.

Kerutan di dahi dan picingan mata yang sedari tadi menggurat di wajah saya berubah menjadi sebuah senyum dan momen bersinar di antara kornea mata. "Subhanallah, itulah cinta..." hanya itu yang bisa saya ucapkan, pelan. Ya, itu cinta, kasih sayang, antara ayah dan anak, antara orang tua dan anak. Anehnya saya jadi teringat ayah dan ibu yang sedang bekerja. Hihihi.. Terharu, itulah yang saya dapatkan dari beberapa menit momen antara anak dan ayah di dalam mini market tersebut.

Saya bisa menduga, bahwa ayah dan anak tersebut mungkin orang yang berkekurangan. Dari penampilannya yang seperti itu awalnya saya mengira mereka adalah tuna wisma, tapi mereka tak meminta-minta loh, buktinya sang ayah membayar es krim tersebut. Memang, dengan penampilan mereka yang tak seperti pada umumnya, orang-orang dapat langsung menduga mereka tuna wisma atau semacamnya. Meski sebenarnya kita tidak tahu dan tak berhak mencap mereka siapa, apa dan bagaimana, bisa jadi apa yang kita duga hanya sebatas pantulan dari mata.

Apapun mereka yang terpenting adalah mereka telah menjadi "guru jalanan" saya hari itu. Mengajarkan bahwa cinta serta kasih sayang antara orang tua dan anak itu nyata, tak berbatas, tanpa syarat, dalam keadaan apapun, dan sangat indah serta menjadi salah satu momen berkilau paling abadi dalam ingatan. Terima kasih atas beberapa detik yang tak akan pernah saya lupakan, memperlihatkan saya tentang kasih sayang sederhana yang luar biasa :)

“Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.
"Ya Allah, ampunilah segala dosaku dan dosa kedua ibu bapakku serta kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihaniku sewaktu kecil"

Bagaimana dengan momen berkilau kalian? Pernah melihat dan merasakan kasih sayang orang tua yang sangat megah? Salam untuk kedua orang tua dimana pun mereka berada, salam hormat :)

12 komentar:

  1. Wah... Pelajaran yg menarik... Dimana kebahagiaan memang tidak bersumber dari materi apalagi uang.. :)

    Siapapun berhak dan bisa untuk berbahagia... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul sekali, bahagia itu memang sangat sederhana tapi luar biasa. Dan sumber bahagia tanpa syarat itu dari keluarga :)
      Siapapun berhak mempunyai senyum dalam raut wajahnya, bahagia..

      Hapus
  2. Cinta memang milik siapa saja, begitukah?
    Kebahagiaan tertinggi tidak dilihat dari sebanyak apa uang yang dimilikinya. :D
    By the way, saya salut sama bapak dan anaknya itu, mereka tidak meminta-minta. Terima kasih tulisannya Kak,jadi menginspirasi. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, cinta punya semua mahluk di dunia.
      Sama-sama, semoga tulisannya bermanfaat. Senang deh ;)

      Hapus
  3. Balasan
    1. And then, that is true happiness. Bahagia itu bukan soal materi maupun cinta ecek-ecek roman picisan, bahagia itu soal ketulusan yang sederhana tapi ruuuuaarrrrr biasaaaahhh, contohnya keluarga :D

      Hapus
  4. i love u so much my parents >> big hug of both

    "cinta serta kasih sayang antara orang tua dan anak itu nyata, tak berbatas, tanpa syarat, dalam keadaan apapun, dan sangat indah serta menjadi salah satu momen berkilau paling abadi dalam ingatan. " ___ setuju banget ma yg ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aih, tebarkan cinta dan kasih sayang untuk seluruh orang tua di dunia :)
      Hehehe.. Itu masih sebatas kata-kata Kak. Semoga cinta dan kebahagiaan ini bisa terasa oleh semua mahluk hidup di dunia :)

      Hapus
  5. kasih sayang mereka, terasa bahkan sebelum semua indraku berfungsi dengan baik teh Ir...
    (very) long time no see... i miss you..
    apapun aktifitasmu.. semoga lancar dan berkah aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul Pita, sejak dalam kandungan bahkan sebelum di kandung pun seorang anak sudah diidam-idamkan dan didoakan oleh orang tuanya :)
      Yup, very long time no see, hope we'll meet up soon ;)
      Dan semoga dilancarkan serta diberkahkan juga segala urusannya ya Pita.

      Hapus
  6. mmg bner2 momen yg berkilau....
    "bahagia itu sederhana saja"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, bahagia itu cukup sederhana saja, karena yang sederhana lebih mengena :)

      Hapus

Hai kawan-kawan, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca dan berkomentar di pendopo langit ini ^_^


up