Petualangan Lembah Cilengkrang

Pose dulu sebelum lelah menerpa
Diam-diam begini juga rasa ingin berpetualang seorang Neng Iim sering membludak. Seperti balon gas yang siap meletus jika terkena panas. Buuuum.. Dan pecahlah. Jauh sih ya perumpamaannya tapi tak apalah yang penting sudah mengerti, bukan begitu bukan?

Awal sering berudar-ider ria (dalam arti positif tentunya) adalah saat semester pertama kuliah. Kalo waktu SMP atau SMA masih pendek langkahnya. Tapi sekarang sudah mulai jauh juga petualangan ini. Dimulai dari Subang, Kuningan, Karawang, Cirebon, Indramayu, dan sekarang ingin menjelajah Garut (semoga bisa dapat tiket izin dari juragan pameget a.k.a ayah)
Hal yang paling indah saat berpetualang adalah kami merasakan adanya kepuasan batin kebebasan. Naik kendaraan umum, menghafal jalan ke suatu daerah, dengan modal minim mencari tempat-tempat indah murah meriah tapi menyenangkan.

Tempat yang menurut saya spektakuler pernah saya kunjungi adalah Lembah Cilengkrang Gunung Ciremai. Perjuangan menuju ke sana sangatlah membutuhkan mental, mental bahwa yakin nanti bisa pulang lagi. Haha..

Awalnya hanya keinginan kami, para wanita muda belia dari Balad Ranger The Baralegh Nangorian, untuk saling berkunjung ke kampung halaman tiap personilnya. Mempererat tali persaudaraan dan mengenal tempat baru. Kali ini saya hanya akan mengulas kembali kenangan liar saat pergi ke Lembah Cilengkrang Gunung Ciremai. Kepergian kami ke sana adalah semata-mata hanya ingin berkunjung ke Kuningan, rumah F. Dan tantangan untuk menjelajah gunung itu pun tak secara sengaja terlontar dari ajakan F. Yo wees weeey mari kemari hayu aj. Tanpa tau medan sebenarnya, kami pun pergi ke sana. Saya, Dini, Gie, F, Tia dan UD (additional adventure) sebagai tour guide.

Banyak kejadian lucu dan gila sepanjang perjalanan ini. Dimulai dengan kostum kami yang tak wajar karena kami hanya memakai kaos UNPAD (kaos waktu awal masuk sebagai MaBa) dan celana training serta memakai sendal jepit. Apa? Mau ke gunung gayanya kayak mau ke sawah (baru nyadar saya, kalo kita memang aneh). Karena ini judulnya ke lembah jadi kami pun turun gunung, bukan naik gunung. Lewat kebun orang kami pun asruk-asrukan menghadang semak belukar, dan turun gunung itu sama sekali tidak indah, karena harus hati-hati takut menggulutuk, you know menggulutuk itu sangat tidak berseni. Hehe..

Baret-baret kaki karena hanya memakai sendal jepit pun terjadi, semak belukarnya ganas dan sangat cunihin untuk menjamah kaki-kaki imut kami. Oiya, saat melewati jalanan kecil yang pinggirnya adalah jurang landai dengan isi pohon-pohon pinus, ada kejadian yang cukup membuat kaget awalnya tapi setelah diingat-ingat terkesan lucu dan konyol. Kebetulan yang berjalan diawal adalah sang guide yaitu UD kemudian disusul oleh Dini, Tia, saya, terus Gie, dan yang terakhir adalah F. Karena jalanan setapaknya sempit maka jalannya pun berduyun-duyun. Ada satu sisi jalan yang agak berlubang, lebih tepatnya semplak (bahasa aneh). Saat UD, Dini, Tia dan saya melewati jalan itu biasa saja, terlintas dibenak saya jika ada yang terperosok bagaimana ya? Setelah ada pikiran seperti itu ada suara jeritan minta tolong dari belakang. Ternyata Gie terperosok. Sontak kami pun kaget dan langsung meraih tangannya. Jurangnya itu landai tapi karena kaget, Gie jadi sangat ketakutan. Yang konyol disini adalah F sebagai orang yang berada dibelakang Gie malah menolong dia dengan memegang kerudungnya (seblek pisan nya babaturan teh, kalahkan megang kerudung ungkul, kuduna kan tangan), saya pun memegang tangan Gie dan bilang "Astagfirullah Gie, kakinya keatasin, Gie!". Eh, kucluk-kucluk Dini dari depan dengan gaya premannya bilang "Ada apa ini? ada apa?" tanpa mencoba menarik Gie malah hanya menonton. Beuh dasar! Tadinya perjalanan tidak akan kami lanjutkan tapi karena kami ini sedikit nyeleneh dan sudah hampir setengah perjalanan maka niat itu pun kami teruskan. Lanjutkan pokokna mah barudak! (kondisi Gie yang sedikit trauma pun kami abaikan)

Ternyata eh ternyata itu jauh sekali. Mendaki gunung, lewati lembah. Pokoknya perjalanan ini adalah perjalanan yang tergila dilakukan oleh Neng Iim pada khususnya. Dan Alhamdulillah tidak ada pemikiran bahwa takut ada macan, beruang atau makhluk-makhluk lainnya. Benar-benar modal nekat dan sedikit makanan. Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya kami sampai di Curug Cilengkrang Lembah Cilengkrang Gunung Ciremai. Tempatnya masih sangat jarang dikunjungi, ada sumber air panas dan kebanyakan dikunjungi oleh muda mudi Kuningan sekitarnya. Cie..cieee..
Gaya mu nak! :p
Yang kami lakukan hanya makan-makan nasi yang dibekali dari dari rumah F, lalu berfoto ria mengabadikan gaya masing-masing di curug. Simple but unforgetable. Perjalanan pulang pun tak kalah serunya. Jalanan menanjak dan membuat sesak nafas. Jalan yang dilalui terjal dan berbeda dari track berangkat. Sampai kami pun bersumpah serapah jika sampai keatas akan sujud syukur. Takut kami tidak sampai ke atas karena tenaga sudah terasa terkuras. Dan perjuangan itu pun terlalui sudah. Rasanya seperti mendapat pacar baru yang diidam-idamkan sejak dari kandungan, dan itu rasanya tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Pulang ke rumah kami menumpang colt buntung pengangkut pupuk. Hahaha.. sangat benar-benar berpetualang. 5 wanita 1 laki-laki. It's awesome, I think :)

-BERSAMBUNG-

6 komentar:

  1. baru nyadar benar-benar caludih foto na :D

    BalasHapus
  2. wkwwkwk....!!!!!!!!!!!!! mengenang masa remaja ni yeee..!!!

    masalah foto emang kabeh caludih :D ckckck....!!!

    heureuyyy ah waw :D

    BalasHapus
  3. preeeeeeeeeeeeet! :p
    iya mengenang masa kejayaan bocah petualang. jadi rindu naek dan turun lereng gunung.
    biarin we ah caludih juga yang penting manis. whahaha..
    :p

    BalasHapus
  4. hahah........... dikirain teh rindu terjun bebas hahaha....@@@@@@@@@ prikitiw ah waw :D

    BalasHapus
  5. hahahaha.. atuh eta mah jadi wassalam..
    prikitiw lagi ah :p

    BalasHapus
  6. ah baru juga di mulai masa dah wasalam lagi ckckckck........!!!!

    BalasHapus

Hai kawan-kawan, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca dan berkomentar di pendopo langit ini ^_^


up