Cermin Diri

dalam diam aku berbisik pada ranting hidup yang menjuntai
ku bilang: "kadang aku ingin hidup seperti mu, hidup kokoh"

ah, tapi ranting hanya membisu. lama-lama aku kalut juga

aku berjalan lunglai menyusuri tepian
ku temukan batu, lalu aku menatapnya dan berbisik kembali
ku bilang: "kadang aku ingin hidup seperti mu, hidup tegar"

ah, batu pun diam tak menjawab. aku mulai benci ranting dan batu

aku berlari, berlari hingga tinggal nafasku yang tersengal
ku temukan padang rumput yang luas
ku berbisik, dengan harapan di sini ada jawabannya
ku bilang: "kadang aku ingin hidup seperti mu, luas dan membentang"
tapi sama saja, dia tak menjawab juga

benci, muak, aku kecewa pada ranting, batu dan padang rumput

ku berlari kembali, mencari yang bisa ku ajak bicara
dan dipersimpangan jalan itu, ada sebuah rumah
ku lihat, dan ku tengok ke dalamnya
ada cermin, sontak aku kaget, termenung aku cukup lama
dan ku bilang: "kadang aku tidak ingin menjadi seperti mu, yang lemah dan tidak pernah merasa puas. tapi di sisi lain jiwa ku sangat ingin menjadi seperti apa adanya yang dirimu pantulkan di cermin ini sekarang, terlihat sederhana, terlihat rapuh tapi hatinya kuat, dan aku nyaman melihatnya"
cermin pun menjawab, itulah dirimu yang sebenarnya. jadilah diri mu sendiri dengan segala kelemahan dan kekuatan mu

itukah cerminan diriku? diri kita? berbanggalah menjadi dirimu sendiri :)