Review Diskusi Bersama Prof. Colin Brown

Hai, hoi, hui, hei, hii..

Mau bagi-bagi cerita dan ilmu hasil dari diskusi bulanan Fakultas ni. Kemarin, 20 Juni 2011 kebetulan ada diskusi bulanan yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. Sebenarnya ikut jadi peserta diskusi ini bukan kebetulan loh tapi ada udang dibalik bakwan. Udangnya itu adalah

"jika kalian merasa nilainya kurang atau ingin tambahan nilai, maka kalian nanti tanggal 20 Juni 2011 ikut diskusi bulanan di gedung D lantai 2 pukul 10, terus bikin review hasil diskusinya, kumpulkan dan titipkan ke Bu Eli di PD 1"

Jadi pada awalnya kita (beberapa orang yang pengen nilai tambahan mata kuliah Pelayanan Publik dan Pengawasan Pemerintahan) hanya merasa sedikit terpaksa untuk ikut diskusi itu. Sudah terbayang-bayang bosannya di dalam ruangan atau ngalor ngidulnya bahasan atau juga ngantuknya. Baaaaaaahhhh.. Mahasiswa macam apa ini? :D *macam mahasiswa tingkat akhir yang skripsinya maju mundur* hehehe..

Diskusi bulanan ini berjudul: "Lewat Mahasiswa Internasional, Menuju Ke World Class Faculty". Dan ternyata pembicaranya adalah Prof. Colin Brown. Beliau dari Perth, Australia. Tapi sudah agak lama di Indonesia, khususnya di Bandung. Beliau kalau tidak salah menjadi dosen di Universitas Katolik Parahyangan. Diskusi ini disajikan dalam 2 bahasa, bilingual begitulah. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Alright! Yeay..

Jadi, menurut beliau, Indonesia bukan tidak mungkin mempunyai World Class University atau World Class Faculty. Namun memang harus mendapat sokongan dana yang memadai dan dukungan pemerintah juga. Prof. Colin yang biasa disebut Mas Colin (bukan Mas Kulin) memaparkan resepnya adalah merekrut staf akademis dan mahasiswa yang terbaik dari seluruh penjuru dunia; membebaskan staf akademis untuk menentukan sendiri kurikulum yang akan mereka ajarkan; memberi staf dosen fasilitas dan intensif untuk mengadakan riset taraf internasional membekali baik dosen maupun mahasiswa dengan perangkat komunikasi elektronik yang canggih.

Lalu, beliau pun berkata bahwa World Class University itu harus diartikan pula menjadi suatu perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan dengan kualifikasi yang diakui secara internasional, dan yang dapat bersaing dengan alumni dari universitas di luar negeri. Maka dari itu, kualitas mahasiswa lokal juga harus bisa bersaing dengan mutu mahasiswa luar negeri. Salah satu pertanda bahwa Fakultas betul-betul bisa bersaing di arena global adalah dengan menarik mahasiswa bukan saja dari kampungnya sendiri, melainkan juga dari manca negara. Itulah sebabnya bahasa tema diskusi adalah Lewat Mahasiswa Internasional, Menuju Ke World Class Faculty.

Kenapa mahasiswa internasional memiliki peranan penting dalam pembentukan World Class University? Menurut Prof. Colin ada 3 sebab, yaitu komersial -menghasilkan dana tambahan bagi universitas-, perkembangan zaman -masyarakat yang terbuka pada ide, anggapan, informasi, uraian berasal dari luar, dari lain masyarakat-, dan terakhir adalah pengajaran akan mengikuti taraf internasional sesuai perkembangan zaman.

Ada 2 prinsip yang mendasar menurut beliau, yaitu pertama, isi pendidikan harus memuat unsur Indonesia, atau khas Indonesia dalam pendidikannya. Karena jika mereka (mahasiswa internasional) mendapatkan pola pengajaran yang sama dengan di negara mereka maka tidak akan membuat mereka tertarik belajar di Indonesia, harus ada ciri khas pengajaran Indonesia yang dipertontonkan. Kedua, harus bisa bersaing dengan negara-negara lain. Well, cara menghadapi persaingannya adalah kita harus tahu sasaran mahasiswa seperti apa yang akan ditarik. S1, S2, S3 yang full degree atau Student Exchange, atau juga yang Study Abroad saja?

Pada akhirnya, menurut beliau Indonesia lebih baik difokuskan dahulu pada Study Abroad untuk mahasiswa di Amerika, Australia, dan Eropa. Cara menarik mahasiswa luar agar tertarik dengan Study Abroad di Indonesia adalah:

1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu. Misalnya dengan memperbaiki tampilan website sebagai salah satu alat promosi bagi mahasiswa luar negeri. Harus memberikan informasi akurat mengenai program-program yang tersedia termasuk mata kuliah yang diajarkan dan staf pengajarnya. Lebih baik disajikan dengan Bahasa Inggris yang baik dan benar.
2. Adanya Kantor Urusan Internasional yang sesuai dengan tugasnya.
3. Adanya kepastian. Kepastian itu harus memuat mengenai jadwal perkuliahan yang pasti serta infomasi-informasi yang berkaitan dengan study di universitas tersebut.
4. Hal-hal intern yang berhubungan dengan mahasiswa internasional agar bisa beradaptasi dengan lingkungan Indonesia tanpa membuat batasan ekslusif dengan mahasiswa lokal.

Oh iya, pada saat sesi disuksi tadi beliau mengatakan bahwa perbedaan antara mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa di luar negeri adalah mahasiwa Indonesia lebih sopan dalam memberikan kritik dan pendapat :D

Dan saat sesi tanya jawab kami malah sibuk menyalin review yang harus dikumpulkan sesudahnya. Paciweuhlah pokoknya mah. Haha.. Akhir kata, menurut saya inilah seminar atau diskusi yang saya mengerti dibandingkan dengan seminar-seminar lainnya. Prof. Colin dengan bahasa Indonesianya yang fasih dan bahasa Inggrisnya yang medok serasa membuat saya mengerti kata per kata dan makna yang beliau jelaskan. Thank you Mister :)

Menjadi World Class University atau World Class Faculty akan terasa saat warga sekitar Jatinangor tidak hanya mencicipi pendidikan yang megah dan layak dalam angan-angan mereka saja sedangkan anak-anak kecil mereka menjadi penjual makanan ringan di kampus dan masih banyak kakek nenek yang meminta-minta di depan gerbang. Miris dan sedih. Sesuatu yang sangat kontras. Itulah wajah Indonesia yang sebenarnya :( 

Pendidikan itu hak setiap manusia, tanpa kecuali *correct me if I wrong*