Campur-Campur Curhatnya

"Ya Alloh.. saya cape.." :(

Entah berapa kali suara yang bergumam di otak berkata demikian hari ini. Dari dini hari sampai tadi sore rasanya tidak henti-henti raga, pikiran dan hati ini satu persatu menyelesaikan tugas kehidupan. Memang tugas hidup itu tidak akan berhenti selama nafas masih berhembus. "Jangan mengeluh dan menyerah Irma..", rasanya ada juga suara lain yang berkata demikian di sisi kuping saya. Energi positif dan negatif berpadu dalam otak saya kali ini, mereka berkecamuk dan menghasilkan percikan emosi yang tidak stabil. Mengakibatkan bibir manyun, mata sepet, kening mengerut, wajah memble, badan lesu, intonasi nada bicara sedikit naik, kuping sensitif (sampai suara jangkrik saja bikin saya pusing dan berangan-angan ingin bilang: "woooy....yang nyetel suara jangkrik, diem!" sambil lempar sendal kayu).

Entahlah, saya cape, saya sensitif, saya murka di dalam diam dan mengutuk diri sendiri. Padahal dari tadi pagi sampai barusan stok makanan semakin meningkat dan beragam macamnya. Namun tidak membangkitkan selera saya. Malam ini saja sudah bermacam-macam hidangan yang disodorkan Bapak untuk saya. Dimulai dari kwetiau super sampai baso tahu spesial ala Chef Pak Eman dari Sukabumi. Hahahaha..

Kwetiau entah dari mana, bawa Bapak dan ujug-ujug di bawa dayang AvizZ ke kamar :p

Kwetiau + Cadbury + Twist Corn = MABOK!

Baso Tahu Special Ala Chef Pak Eman dari Sukabumi, SEDAP! :D

Di kamar jadi kayak warung remang-remang, tersedia kwetiau, baso tahu, twist corn, cadbury, air mineral, gerobak baso, tukang jamu. Melimpah ruah, tapi tetep nafsu makan itu NOL BESAR! Bukannya tidak mensyukuri rezeki yang diberikan Alloh dengan melimpahnya makanan ini datang begitu saja tanpa diundang. Ampun paralun ya Alloh.. Bukan maksud. Tapi jika pikiran, raga dan hati ini cape, lidah pun ikut-ikutan jadi kebal makanan. Jadi pada intinya saya ingin tidur dengan mimpi bertemu sang pangeran berkuda putih, nyenyak, bangun dini hari dan segar kembali di esok harinya. Dan tadi baru saja diberikan wejangan dari nenek karena susah makan. Nenek takut saya kelaparan dengan terus mengurung di kamar. Everything will be ok, grandma.. Calm down :)

Ternyata dari hati turun ke perut, dari hati naik ke tangan, dari hati ke kepala, dari hati ke semuanya. Lalalalalalalalala.. *semacam iklan*

Semua terkoneksi melalui kabel-kabel saraf. Dan ujung pangkal mood itu adalah hati. Bukan karena saya sedang patah hati atau bermasalah dengan sang bebende hate, kami baik-baik saja (whehwhehwhe.. bebi bala-bala dan bebi cireng lagi akur kok), hanya saja banyak amanah yang belum terlaksana dan belum terselesaikan, yang kemudian membuat tumpukan molekul-molekul di otak menetes menjadi kekisruhan dan kekalutan hati. Pengen teriak ya Alloh, banyak makanan di kamar, gimana cara menghabiskannya? #eh? #loh? :((