gelap, hanya itu yang kulihat
aku takut ia tidak datang hari ini
seperti kemarin, hujan tak hinggap di bumi ku
senyap yang ku rasa
kini berubah menjadi gundah
aku sepi
kalut beribu bimbang
tetesan pertama
tetesan kedua
ribuan, jutaan, puluhan juta
dan akhirnya berubah menjadi tetesan tak terhingga
hujan memburu bersama gemuruh angin
sepi yang menggelora hilang seketika
kalut yang menggelayut musnah
bimbang yang menggerayang hilang
semua karena tetesan-tetesan hujan itu
riang, aku riang
ku berlari bersama anak-anak kecil itu
bermain sesuka jiwa
menyambut air mata langit yang membasuh duka ku
dan hujan ini obat luka bagi jiwa sunyi ku
Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan oleh Bang Aswi dan Puteri Amirillis
wish u luck ;))
BalasHapusWah, keren euy puisinya.. :)
BalasHapussemoga menang ya puisinya indah
BalasHapussalam kenal & ijin follow
@Kak Dora: aamiin.. makasi doanya ;)
BalasHapus@Feby: hehehe.. ah, ini mah tulisan iseng. blm apa2 klo dibandingkan sm pujangga :D
@Thanjwa Arif: aamiin.. makasi :)
salam persahabatan, silahkan di follow, nanti saya follow balik ;)
like it :)
BalasHapusthank you sista ;)
BalasHapusMengingatkan saya akan masa kecil...
BalasHapusDimana saya suka bermain hujan...
Ada seorang anak berdiri di tengah hujan
seorang tetangganya bertanya,"mengapa kamu berdiri ditengan hujan begitu?"
Si anak menjawab," aku sedang bersembunyi!
"Bersembunyi dari siapa?"
"Bersembunyi dari ibuku, karena dia ingin memandikan aku!"
Salam Takzim.
dulu juga waktu kecil saya suka main-main diantara hujan. tapi sekarang pasti diketawain tetangga. hehe..
BalasHapuswauh ternyata anak itu lbh baik mandi air hujan dari pada dimandikan ibunya, hehehehe..
salam ukhuwah Pak :)
hujan..
BalasHapuskunikmati satu persatu
tetesan yang jatuh di kepalaku
damai tak terbilang...
damainya seperti merasakan air mata langit dalam suka cita :)
BalasHapusterimakasih atas partisipasi sahabat dalam kuis poetry hujan...^^
BalasHapusterima kasih.. senang bisa ikut meramaikan kusi poetry hujan :)
BalasHapus*semoga menang, hehheheehe.. (ngarep)