Serpihan Cahaya Kata

Serpihan Cahaya (Sumber: Tumblr)
Bismillahirrahmanirrahiim..
Assalamu'alaikum..

Di penghujung tahun 2011 ini sudah saatnya merubah duka menjadi suka. Hari-hari harus dipenuhi dengan keceriaan dan rasa syukur yang tak henti. Kemarin-kemarin sempat agak  patah hati, bagaikan bunga layu yang terpetik tanpa tuan. Namun sekarang waktunya berbagi tulisan lama. Hari ini edisi meracau dicampur puisi. Seperti layaknya gado-gado. Kata-katanya akan campur. Tanpa saling kait mengkait. Hanya sebuah ungkapan dari pemikiran yang ingin membuncah. Tidak 100% nyata, hanya sebagai fiksi sastra belaka. Karena setiap kata boleh saja tidak nyata tapi bermakna. Let’s go...!

1. Serenada Langit

biarkan aku menjadi biru
kemudian menyatu bersama langit
menjelma, beriringan dengan awan
lalu menangkap semburat matahari
setelah itu menabur rintik hujan
dan aku lukis pelangi


Saya memberikan judul “Serenada Langit“. Serenada atau serenade (dalam bahasa Inggris) artinya adalah nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Tiba-tiba saja saya menuliskan kata Serenada, sepertinya komposisi yang indah untuk disandingkan dengan kata langit. Hal ini dimaksudkan ada arti sebuah nyanyian langit pada waktu menjelang senja, saat langit itu setelah seharian membirukan bumi, kemudian hujan, akhirnya ada pelangi. Deep philosophy ga sih? Hehehehe..

2. Menjaring Angin

dia adalah serat-serat kasat mata
menelusup tiap sela jemari
tanpa malu membelai pipi ku, lembut
dia tak berwarna, hilang tanpa bayang
menangkap wujudnya, mustahil
merasakan keberadaanya, pasti
menjaring segenggam angin


Hayo siapa yang bisa menjaring angin? Dengan jaring tentunya, jika pakai plastik saya pun bisa. Tapi sampai sekarang saya belum pernah bisa melihat wujud angin. Dan pasti tak akan pernah bisa. Jadi ceritanya ini seperti keinginan kita untuk menangkap sesuatu kasat mata, tapi “mereka” memang ada. Cuma tidak akan pernah bisa mendapatkannya dengan tangan biasa. Cukup dirasakan saja. Karena di dunia ini ada hal-hal diluar logika manusia dan ada hal-hal yang tidak harus kita cari wujud nyatanya. Silahkan kembangkan menurut persepsi masing-masing kelanjutannya. Cikitiw..

3. Secangkir Salju


aku ingin salju, dalam cangkir
aku ingin salju, berikan aku secangkir
aku ingin salju, yang meleleh dalam cangkir
aku ingin salju, yang berubah menjadi air di dalam cangkir
aku ingin air salju secangkir


Jika tulisan satu ini sih meracau namanya. Karya sastra macam apa ini? Puisi dadakan yang aneh, tapi saya mencoba untuk memberikan sedikit makna dalam tulisan ini. Sebenarnya sudah lama saya ingin melihat salju. Jika di Indonesia, tepatnya Jawa Barat, menanti salju itu bagaikan menanti salju di tengah padang pasir. Mustahil, kecuali ada keajaiban alam. Kenapa harus salju dalam cangkir? Karena salju itu akan mencair, mencai menjadi air, alangkah baiknya air itu ditakar dalam cangkir. Ini sih namanya flat philosophy. Hahaha..

Cukup tiga buah tulisan saja dulu. Nanti disambung kembali puisi ceracaunya. Semoga tidak ada pujangga yang merasa tersinggung karena tulisan saya yang menyimpang dari karya sastra. Mencampurkan puisi dengan ceracau. Hehehe.. Tetap semangat ya semua kawan-kawan ku ;)

13 komentar:

  1. wah Teh Irman puitis ya :D pinter bikin puisi gitu, sukaa sama diksinya

    BalasHapus
  2. Menjaring angin sesuatu yang sia-sia heehee ...

    BalasHapus
  3. aku suka serenada langit...selembut biru merengkuh mu terbangkan ke awan menemani sang burung pulang ke sarang nya....senyum semngat irma, bait demi bait nya keren ..

    BalasHapus
  4. yang 'serenada langit' pernah aku baca di note FBnya mbak..
    paling suka yg itu..
    :*

    selamat tahun baru :D

    BalasHapus
  5. siapa yang tega bikin teteh patah hati T_T

    pengen banget bisa buat puisi kayak teteh :)

    BalasHapus
  6. Karena di dunia ini ada hal-hal diluar logika manusia dan ada hal-hal yang tidak harus kita cari wujud nyatanya, setuju mbak kalimat itu

    BalasHapus
  7. blognya jadi berat non :(

    akan ku buktikan cara kemari itu salah

    Afwan Afwan.

    BalasHapus
  8. sy suka yg serenada langit nya.. :)
    kata-katanya keren.. ^__^

    BalasHapus
  9. saya suka cara penghilang kesedihannya.. dengan menulis.. tak tampak sedikitpun dia.. :D

    BalasHapus
  10. @Tiara: ah bisa aja, jadi maluuu.. hehehe.. msh belajar kok cantik ;)

    @Celoteh tree: hehe.. iya, sia-sia. ga dapet anginnya :D

    @Mbak Mushdiqah: hehe.. semangaaat juga ;)

    @Kak Tia: iya kakaaaak.. makasi ya. bait demi bait yg kak tia tulis juga kereen :)

    @Eva: iya itu pernah ditulis di note fb cantik. hehe..

    @Mpok Naya: yang tega siapa ya? hhmm.. biarkan lupa aja deh. jadi amnesia siapa. hehehe.. mpok Naya pasti bisa kok bikin puisi :)

    @Thanjawa: hehehe.. makasi ;)

    @Admin: tos ditutup lawang panto hate abdi :|

    @Erlangga: makasiiii :)

    @Kak Andro: hehe.. iya biar ga sedih mending nulis aja :)

    BalasHapus
  11. This is very nice prayer.. Thank you.. have a great day.!!! happy blogging...

    BalasHapus
  12. thank you so much :)
    have a great day too. this is such a poem, maybe :)

    BalasHapus

Hai kawan-kawan, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca dan berkomentar di pendopo langit ini ^_^


up